PHINTAS Weekly Report 25 October 2021
View PDF
25 Oct 2021

DOMESTIC MARKET REVIEW

IHSG [Resistance : 6690] [Pivot : 6630] [Support : 6580]

Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Jumat (22/10). Meski demikain, DJIA berhasil membukukan level penutupan tertinggi baru di Jumat (22/10). Fokus utama pelaku pasar saat ini adalah kinerja keuangan Q3-2021. Berdasarkan data FactSet, dari 101 perusahaan di S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangan Q3-2021, 82.6% diantaranya mencatatkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. Wall Street juga ditopang oleh penurunan U.S. Initial Jobless Claims ke 290,000 pada pekan yang berakhir di 16 Oktober 2021, dibandingkan 296,000 di pekan sebelumnya. Meski demikian, sentimen-sentimen positif tersebut dibayangi oleh kekhawatiran terhadap Coronavirus varian AY.4.2 atau yang dikenal dengan varian “delta plus” yang diperkirakan lebih menular dari varian delta. Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi realisasi Foreign Direct Investment di Q3-2021 (29/10). Sebelumnya, perbaikan indeks manufaktur, berlanjutnya surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) dan pemulihan consumer confidence di September 2021 memicu kecenderungan penguatan nilai tukar Rupiah dalam sepekan terakhir. Keputusan BI untuk mempertahankan 7-day RR Rate di 3.50% (15/10), memperkuat optimisme bahwa tapering oleh the Fed akan berdampak minim pada stabilitas sistem keuangan Indonesia. Oleh sebab itu, saham-saham bank, terutama bank bermodal besar (BBCA, BBNI, BBRI, BMRI) masih menjadi top picks, baik untuk jangka pendek, maupun jangka panjang. Saham lain yang dapat diperhatikan di awal pekan (25/10), meliputi TLKM, AKRA, CTRA, SMRA dan ADHI.


POINTS OF INTEREST

• DJIA berhasil membukukan level penutupan tertinggi baru di Jumat (22/10).

• FactSet melaporkan dari 101 perusahaan di S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangan Q3-2021, 82.6% mencatatkan laba yang lebih tinggi dari perkiraan. • U.S. health officials mencermati Coronavirus varian AY.4.2.

• BKPM akan mengumumkan realisasi investasi di Q3-2021 pada Jumat (29/10).

• Pelaku pasar meyakini dampak tapering the Fed relatif minim ke stabilitas sistem keuangan Indonesia.

• Top picks : TLKM, AKRA, CTRA, SMRA dan ADHI. 


MARKET NEWS

ADRO PT Adaro Energy Tbk

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melepas 2.750 lembar atau 55 persen saham PT Sarana Daya Mandiri (SDM). Saham milik PT Alam Tri Abadi (ATA), anak usaha perseroan itu, dilepas kepada PT Sarana Mekar Pratama (SMP). Alasan transaksi itu, adalah pilar bisnis logistik sangat penting bagi perseroan. Pilar itu, membantu memastikan perseroan dapat memberi pasokan batubara andal bagi para pelanggan.

SAME PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk P

engelola rumah Sakit Omni Hospital, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) melakukan private placement maksimal 1.712.963.255 alias 1,71 miliar lembar. Saham setara 10 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh itu, dibanderol Rp442 per lembar.

BTPS PT Bank BTPN Syariah Tbk

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) dan sang induk PT Bank BTPN Tbk (BTPN) pada 21 Oktober 2021, telah mendirikan usaha patungan guna mendukung kinerja perseroan di industri keuangan. Entitas usaha ini merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan Usaha Modal Ventura Syariah, pengelolaan dana ventura, dan kegiatan usaha lain dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan yang seluruhnya dilaksanakan berdasarkan prinsip Syariah.

MAYA PT Bank MayapadaTbk

Sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi rakyat, Bank Mayapada Tbk (MAYA) menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan platform pendanaan digital Modalku. Kerja sama antara Bank Mayapada dengan Modalku menjadi salah satu langkah Bank Mayapada untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui akses permodalan, utamanya kepada masyarakat dari berbagai lini bisnis, khususnya kepada para pelaku UMKM yang menjadi tonggak perekonomian Indonesia agar bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.

BPFI PT Batavia Prosperindo Finance Tbk

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) hingga kuartal III 2021 membukukan laba bersih Rp26,656 miliar atau naik tipis 0,103 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp26,384 miliar. penghasilan dari pembiayaan konsumen susut 18,12 persen menjadi Rp122,14 miliar. Serta penghasilan dari administrasi anjlok 40 persen tersisa Rp45,539 miliar. Namun penghasilan dari sewa pembiayaan tumbuh 2,8 persen menjadi Rp32,019 miliar.


PHINTRACO SEKURITAS

The East Tower 16th Floor

Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1

Mega Kuningan, Jakarta 12950

P.  +6221 2555 6111

F.  +6221 2555 6138

W. www.phintracosekuritas.com